Kamis, 15 Desember 2011

Tanaman Kangkung


Tanaman Kangkung
Kangkung merupakan salah satu tanaman sayuran yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Sifatnya yang mudah tumbuh dan cepat dipanen membuat banyak petani memilih komoditi ini untuk ditanam. Selain itu untuk pemeliharaan tanaman ini tidak memerlukan banyak pemeliharaan selain penyiraman air secukupnya. Dari segi pemupukan umumnya juga pada tanah-tanah tertentu yang masih cukup terjaga kesuburannya, tanaman kangkung bisa tumbuh baik dengan hanya mengadalkan pemberian kompos tanpa ada tambahan pemberian pupuk anorganik.
            Secara teknis penanaman kangkung dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kangkung darat dan kangkung air. Umumnya kangkung yang banyak digunakan adalah kangkung darat. Namun pada tempat-tempat yang memiliki lahan basah/berawa digunakan kangkungan air. Beda jenis, beda pula perlakuan tanamnya. Menanam kangkung darat umumnya lebih mudah karena bisa langsung ditebar benihnya ke tanah yang sudah dipersiapkan. Sedangkan untuk jenis kangkung air, menanamnya menggunakan teknik setek atau dengan memotong bagian tanaman lain kemudian ditanam di media yang baru .
Budidaya Kangkung Air
             Yang berarti untuk persiapan tanamnya kita membutuhkan bagian dari tanaman lain untuk di setek. Atau umumnya untuk jenis kangkung air ini awalnya dilakukan pembibitan terlebih dahulu baru kemudian ditanam di lahan yang basah berair. Kangkung air cocok untuk daerah berawa dan tanah yang sering tergenang air seperti gambut. Meski secara teknis lebih merepotkan namun jenis kangkung air ini dapat dipanen lebih dari sekali, sedangkan kangkung darat hanya bisa dipanen sekali saja. Tanaman kangkung umumnya dapat dipanen pada usia 50-60 hari setelah tanam. 


( Sumber gambar dari Google & Wikipedia )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar