![]() |
Bahan Organik Berupa Kompos |
Bahan organik bagi tanah dan tanaman sama-sama memiliki peranan penting. Umumnya bagi tanah pemberian bahan organik dapat mengembalikan tanah ke dalam kondisi yang lebih baik setelah mengalami pengolahan terutama untuk memperbaiki kondisi fisik tanah, dan untuk tanaman sebagai penyumbang unsur hara walaupun jumlahnya sangat sedikit. Bahan organik umumnya bersumber dari bagian-bagian tanaman yang telah gugur atau telah mati, dapat juga berasal dari veses hewan ternak. Keduanya merupakan sumber utama bahan organik yang umum ada ditemui dan banyak digunakan dalam pertanian.
Problem yang ada, secara alamiah bahan organik ini lambat melapuk. Walaupun tergantung dari komposisi penyusunnya tapi secara umum apabila hanya sekedar diberikan di atas tanah lambat melapuk sehingga umumnya terlebih dahulu dilakukan proses pengomposan. Pengomposan ini bervariasi caranya untuk dilakukan mulai dari pengomposan manual hingga menggunakan media pengomposan seperti “Keranjang Takakura” dan lain-lain.
![]() |
Daun-daunan sebagai bahan organik yang sering terabaikan |
Masalah di lapangan kemudian petani rata-rata enggan melakukan pekerjaan ganda untuk mengomposkan bahan organik yang umumnya berupa daun-daunan sehingga oleh mereka lebih memilih dibakar. Atau jangankan para petani, bahkan orang-orang yang mengerti teori pun rata-rata malas untuk melakukannya. Memang harus diakui proses pengomposan memang memerlukan waktu, ruang dan biaya, teknologi pengomposan yang ada saat ini juga tidak mendukung secara massal orang-orang untuk melakukan perubahan karena berbagai macam keterbatasan.
Untung alam ciptaan Alloh SWT selalu memberikan solusi. Di alam ini terutama di tanah, organisme-organisme tidak kasat mata yang selama ini melakukan pekerjaan penting yang tidak kita duga juga bermanfaat bagi kehidupan manusia. Di dalam tanah mikrob ini berperan untuk menjaga stabilitas tanah diantaranya menjaga aerasi udara di dalam, bersinergi dengan akar untuk menunjang pertumbuhan tanaman dan melakukan penghancuran bahan-bahan organik mentah yang masuk ke dalam tanah. Di ekosistem alam bebas seperti hutan, sinergi seperti ini terjadi setiap waktu secara alami untuk menjaga kelestarian tanah dan lingkungan Proses pengomposan yang selama ini kita kenal pun melibatkan mikrob ini sebagai agen utama yang merombak bahan organik menjadi kompos. Jadi selama ini pun tanpa kita ketahui mikrob tanah sudah melakukan pekerjaan besar yang penting bagi lingkungan. Yang hanya kita perlu lakukan adalah menjaga sekaligus mensuport kerja mikrob tersebut.
![]() |
Organisme Tanah sebagai agen pengomposan |
Seperti juga manusia, mikrob ini memerlukan sumber energi untuk melakukan aktivitasnya. Dan sumber energi tersebut adalah Bahan Organik. Ya, bahan organik yang dirombak oleh mikrob di dalam tanah juga digunakan untuk sumber energinya. Sehingga apabila kita memberikan bahan organik ke dalam tanah berarti kita telah memberikan “makan” mikrob tersebut dan menunjang kehidupan mereka. Hambatan dalam pengomposan bisa kita atasi dengan memanfaatkan hal ini sehingga hanya dibutuhkan sedikit saja ruang untuk melakukan pengomposan. Yang perlu kita lakukan hanyalah melakukan sedikit usaha untuk memudahkan kerja mereka dengan mengumpulkan bahan-bahan organik di sekitar kita yang umumnya berupa daun atau jaringan tumbuhan yang telah gugur. Setelahnya kita perlu membuat atau menggali lubang yang tidak perlu terlalu dalam di beberapa tempat yang merata bergantung kepada luasnya lahan. Bahan organik yang telah dikumpulkan tersebut kita masukan ke dalam lubang-luabang tadi kemudian ditimbun ke dengan tanah. Nantinya mikrob di dalam tanah akan dengan sendirinya melakukan dekomposisi menghancurkan bahan-bahan organik yang tadi ditimbun itu. Lebih efisien dan lebih praktis jika dibandingkan dengan metode pengomposan konservatif di atas tanah yang memerlukan pengontrolan dan ruang ekstra untuk melakukannya.