Minggu, 27 November 2011

Esensi Tanah Bagi Pertanian dan Kehidupan


Tanah tempat tanaman tumbuh
Kehidupan seorang manusia atau suatu kaum tidak bisa lepas dari esensi dasarnya. Sejak zaman dahulu hingga sekarang hal seperti itu tidaklah berubah. Teknologi mungkin berkembang semakin cepat dan maju, akan tetapi tidak dengan esensi dasar manusia. Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah pangan. Sejak nabi zaman nabi Adam AS manusia pertama yang hidup di muka bumi manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Dan usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk memenuhi esensi mereka akan pangan tidak bisa dilepaskan dari kegiatan pertanian. Sejak dahulu Nabi Adam AS beserta keluarganya sudah memulai kegiatan pertanian dan berternak sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan pangan hingga sekarang. Sebagian besar kebutuhan sumber pangan manusia dipenuhi lewat  usaha pertanian. Hal ini menegaskan pentingnya sektor pertanian bagi esensi kehidupan manusia. Kemajuan sebuah peradaban pun diawali dengan kemandirian pemenuhan kebutuhan pangannya.
Dan dimana ada kegiatan pertanian di situ pula melibatkan sebuah elemen penting dari alam yang mendukungnya, yaitu TANAH. Kegiatan pertanian akan sulit dilakukan tanpa menggunakan media tanah. Pentingnya tanah juga telah dijelaskan di dalam kitab suci Al-Quran, dalam surat Al-Araf 58
“Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah  yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.”
Ayat ini menegaskan bahwa tanah merupakan elemen penting yang diciptakan Alloh SWT bagi kehidupan manusia. Dan hal itu adalah sebuah anugrah yang harus disyukuri oleh manusia.
Memang dewasa ini teknologi bercocok tanam sudah berkembang sedemikian rupa sehingga memungkinkan manusia untuk menanam di media lain selain tanah, namun tetap saja tanah sebagai anugrah memiliki keunggulan tersendiri jika dibandingkan dengan media tanam lain. Bisa dibayangkan kesulitan yang harus dialami manusia apabila  tanah tidak ada. Ambil contoh apabila kita menggunakan media yang bukan tanah seperti menggunakan sistem hidroponik, untuk menumbuhkan tanaman dari benih saja sudah memerlukan berbagai macam kebutuhan yang biayanya tidak sedikit, belum lagi jika harus memenuhi kebutuhan harian tanaman seperti unsur hara dan menjaga kelembaban udara bisa dibayangkan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi tanaman pangan dalam jumlah besar. Tidak semua petani akan mampu melakukannya. Karena itulah kemudian tanah diciptakan untuk menunjang kegiatan pertanian yang dilakukan manusia.  
Tanah pun seperti juga manusia, memiliki perbedaan masing-masing. Ada tanah yang diciptakan memilki kesuburan tinggi ada tanah dengan kesuburan sedang dan ada juga tanah yang memiliki potensi tersembunyi yang harus diusahakan terlebih dahulu baru manusia dapat menuai hasilnya, walaupun begitu secara keseluruhan tanah diciptakan dalam keadaan baik hanya kita sebagai manusai yang harus lebih arif dalam mengelolanya. Dan kembali jika kita membicarakan tentang esensi tanah bagi pertanian besar peranannya. Yang paling utama tanah berperan seperti rumah, bagi tanaman mereka membutuhkan tempat untuk menancap dengan kuat dan tumbuh berkembang. Tanaman juga membutukan unsur hara sebagai makanannya, sebagai suplemen untuk tumbuh dan berkembang hingga memproduksi. Tanah menyediakan unsur hara tersebut walaupun jumlahnya terbatas, dan yang penting juga dibutuhkan adalah air. Tanah dapat menahan/menyimpan air dan menyediakannya dalam bentuk yang dapat diserap oleh tanaman. Keunggulan yang dimiliki tanah tersebut tidak dapat digantikan dengan media lain, setidaknya hingga saat ini belum ada yang dapat memberikan peranan yang sama dengan biaya yang lebih murah.  Sehingga sangat penting bagi manusia untuk menjaga kelestarian tanah dari segala aspek demi keberlangsungan hidup di masa mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar